Harapan Diujung Ramadhan
Ramadhan sebentar lagi pergi. Kepergiannya jauh entah datang kapan lagi. Kita tidak tahu, karen hakikat hidup dengan pertemuan Ramadhan kembali tergantung yang Maha Kuasa. Memaknai umur yang juga bersukur atas upaya yang sudah dilakukan saat ini. Dan menjadi tolak ukur peribadatan kita kepada sang Maha Pencipta. Ramadhan sebagai panduan ahlak, jati diri seorang muslim akan keberadaannya menjaga haus dan lapar. Menjaga dari segala tindakan kotor dan merugikan nilai puasa, sebab puasa meyakinkan diri kita menjadi pribadi yang berkualitas karena bukan hanya menahan haus dan lapar, tentu sikap dan perbuatan yang dapat dikontrol dengan baik menjadikan kita insan yang memiliki nilai yang super. Ada banyak rangkaian kegiatan yang besar terjadi pada bulan ramadhan kali ini dimana bangsa Indonesia kembali pada transisi nasional memilih pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia disegani negara lain. Tentu faktor yang ditempuh adalah nilai kesejahteraan yang bisa dibuktikan dengan baik. Ini harapan masyarakat secara luas. Mencari pemimpin yang mau bekerja dan mampu mengangkat martabat bangsa yang tidak bisa dilecehkan bangsa lain. Pilpres dibulan ramadhan tentu moment yang sangat baik. Cara berfikir yang progres yang akan disampaikan masing masing rakyat utk memilih pemimpin sesuai yang diharapkan tanpa kecurangan berasaskan adil dan terbuka. Dan kini kekuatan rakyat telah memilih atas kehendak dan ridhonya Allah SWT pemimpin yang menjadi pilihan bangsa indonesia. Dewasa sekali kalau bangsa ini selalu menerapkan Bhineka Tunggal Ika. Banyak perbedaan, itulah khas negara kita. Saling gotong royong, bahu membahu tanpa melihat siapa dia, dia siapa, mengkerdilkan yang lain atau saling bermusuhan sampai pada kontak fisik. Jauh sekali saya mengharapkan demikian di negara kita tercinta ini. Saya bangga hari ini kita telah memiliki presiden baru walau sifatnya belum final tapi sudah sah terpilih sebagai presiden baru Negara Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo. Segenap warga negara mendukung siapapun presiden terpilih dan kembali pada proses yang tdk saling gontok gontokan karena perbedaan pendapat hak utk memilih presiden. Dalam hal ini Sahabat RHB mengajak kepada seluruh sahabat warga indonesia untuk bersatu dan menjaga persatuan indonesia secara utuh, sudah bukan areanya kembali saling ejek mengejek, karena perbuatan demikian bisa saja menimbulkan perpecahan dan kebencian secara luas. Kita adalag bangsa yang mampu bisa menghargai pendapat yang lain. Kita sudah memiliki presiden baru maka sebagai warga negara yang baik kita harus mendukung utk kemajuan bangsa kita sendiri. Apabila ada yang tdk suka dengan hasil rekapitulasi real count KPU dari kubu lawan maka biarkanlah sejenak menyelesaikan cara cara jalur hukum yang ditempuh. Tentu kita berdoa untuk kebaikan negara ini kedepan bukan malah memanas manasi yang akhirnya menjadi sulit utk kita bersatu. Terakhir, semoga presiden baru memberikan harapan bagi anak nelayan, anak petani, anak buruh dan profesi lainnya menjadikan cita cita yang gemilang dan sejahtera. Amin ( Sahabat RHB )
0 Response to "Harapan Diujung Ramadhan"
Posting Komentar
DILARANG KERAS!!
1. Berkomentar Tidak Sopan
2. Sesuai dengan topik